01275 2200205 4500001002100000005001500021035002000036245004100056100001800097250000600115300003200121260002500153082000800178084001400186020001800200650001800218505078200236008004101018990001001059INLIS00000000000276820240123085438 a0010-01240000151 aNarasi Perihal Ayah /cJaquenza Eden0 aJaquenza Eden a1 a252 hlm :bil ;c13 x 19 cm aDepok :bAkad,c2023 a818 a818 JAQ n a9786235953540 4aNovel (Fiksi) aEkal menulis narasi perihal Ayah ini pada hari keempat puluh setelah kepergiannya. Ekal mencoba untuk mencerna semuanya secara perlahan-lahan. Teramat perlahan. Bagi anak usia dua belas tahun, ditinggal mati oleh kedua orangtua dalam waktu yang hampir berdekatan... rasanya bagai tinggal di dalam sebuah neraka. Susunan demi susunan ini, Ekal tulis di kursi bambu yang beberapa bulan lalu masih sering Ekal duduki bersama Ayah, bermain gitar bersama, bernyanyi, bercanda gurau, membahas masa muda Ayah, membahas sekolah Ekal dan juga banyak hal yang sudah kami lewati, bahkan mimpi dan angan-angan indah yang sudah Ayah dan Ekal coba rangkai bersama untuk masa depan kelak. Ayah... Ekal mulai bertanya-tanya tentang masa depan. Apakah Ekal dapat bertahan tanpa kalian?240123 g f ind  a35275